Sedekah Jariyah
Kematian pada diri seorang manusia pun disebut juga sebagai kiamat kecil. Tak ada yang tahu. Tak ada amal lagi setelah mati. Tapi Allah menjanjikan pahala bagi kita meski kita telah meninggal dunia. Setelah meninggal, kita bisa tetap mendapat pahala dengan amal jariyah ini.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw. menjelaskan bahwa kematian seseorang merupakan kiamat bagi si mayit. Itulah akhir dari kehidupannya di dunia. Tidak ada lagi yang bisa dilakukannya untuk menambah amal kebaikan setelah itu.
Jasad kita bersemayam dengan tenang di alam kubur, namun balasan pahala tidak berhenti. Pahala terus berdatangan, padahal kita terdiam dalam kubur, menunggu datangnya kiamat. Sungguh masa pensiun yang sangat indah, yang tidak bisa terbeli dengan dunia seisinya.
Dalam hadis dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada tujuh amalan yang pahalanya tetap mengalir untuk seorang hamba setelah dia meninggal, padahal dia berada di dalam kuburnya: (1) orang yang mengajarkan ilmu agama, (2) orang yang mengalirkan sungai (yang mati) (3) orang yang membuat sumur, (4) orang yang menanam kurma, (5) orang yang membangun masjid, (6) orang yang memberi mushaf al-Quran, dan (7) orang yang meninggalkan seorang anak yang senantiasa memohonkan ampun untuknya setelah dia wafat.” (HR. al-Bazzar dalam Musnadnya 7289, al-Baihaqi dalam Syuabul Iman 3449, dan yang lainnya. Al-Albani menilai hadis ini hasan).
Sudah saatnya kita bersemangat menanam investasi pahala selama masih di dunia. Karena masa hidup di dunia adalah kesempatan yang Allah jadikan tempat beramal, untuk masa yang lebih abadi di setelah wafat.
Yuk, berbuat baik kepada sesama selagi masih hidup. atau menghadiahkan pahala untuk orang tercinta di sekeliling kita, orang tua atau kerabat kita . Kita bisa menyalurkaan sedekah atau zakat dengan mudah lewat Lembaga Amil Zakat Nasional Nurul Hayat atau cukup klik aplikasi zakatkita.
Jasad mereka bersemayam dengan tenang di alam kubur, namun balasan pahala mereka tidak berhenti. Pahala mereka terus berdatangan, padahal mereka terdiam dalam kuburnya, menunggu datangnya kiamat. Sungguh masa pensiun yang sangat indah, yang tidak bisa terbeli dengan dunia seisinya.
Dalam hadis dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
سَبْعٌ يَجْرِيْ لِلْعَبْدِ أَجْرُهُنَّ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ وَهُوَ فِي قَبْرِهِ : مَنْ عَلَّمَ عِلْمًا ، أَوْ أَجْرَى نَهْرًا ، أَوْ حَفَرَ بِئْرًا ، أَوَ غَرَسَ نَخْلًا ، أَوْ بَنَى مَسْجِدًا ، أَوْ وَرَثَ مُصْحَفًا ، أَوْ تَرَكَ وَلَدًا يَسْتَغْفِرُ لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ
“Ada tujuh amalan yang pahalanya tetap mengalir untuk seorang hamba setelah dia meninggal, padahal dia berada di dalam kuburnya: (1) orang yang mengajarkan ilmu agama, (2) orang yang mengalirkan sungai (yang mati) (3) orang yang membuat sumur, (4) orang yang menanam kurma, (5) orang yang membangun masjid, (6) orang yang memberi mushaf al-Quran, dan (7) orang yang meninggalkan seorang anak yang senantiasa memohonkan ampun untuknya setelah dia wafat.” (HR. al-Bazzar dalam Musnadnya 7289, al-Baihaqi dalam Syuabul Iman 3449, dan yang lainnya. Al-Albani menilai hadis ini hasan).
Referensi: https://konsultasisyariah.com/26263-amalan-yang-pahalanya-terus-mengalir-setelah-kematian.html
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Referensi: https://konsultasisyariah.com/26263-amalan-yang-pahalanya-terus-mengalir-setelah-kematian.html
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Referensi: https://konsultasisyariah.com/26263-amalan-yang-pahalanya-terus-mengalir-setelah-kematian.html
Referensi: https://konsultasisyariah.com/26263-amalan-yang-pahalanya-terus-mengalir-setelah-kematian.html
Referensi: https://konsultasisyariah.com/26263-amalan-yang-pahalanya-terus-mengalir-setelah-kematian.html
Komentar
Posting Komentar